Jumat, 14 Juni 2013

cerita sex teman ku yang berjilbab IMUT

Cerita Cinta Gadis Berjilbab
Ini ceritaku entah berapa bulan lalu ketika
sore aku aku sedang menghabiskan waktu
selepas bekerja disebuah mall dijakarta. Penat
bekerja seharian dan jalanan yang sangat
macet membuatku untuk rilex sebentar
kesebuah pusat perbelanjaan sekedar untuk
minum kopi. Akupun memesan sebuah kopi
dan duduk disebuah sudut restoran. Sambil
minum aku menikmati pemandangan mall
yang sungguh berbeda dari kantorku. Sangat
nyaman rasanya, tapi pandanganku beralih
sekitar 2 meja di depanku, duduk dua orang
siswi SMU lengkap dengan baju seragamnya.
Mereka tertawa-tawa ceria. Setelah
kuperhatikan lebih seksama lagi, ternyata
mereka sungguh manis, dan astaga ternyata
mereka kembar. sekilas aku tak bisa
membedakan antara 2 gadis remaja itu. Dua-
duanya berwajah cantik, putih, dan mulus.
Sungguh wajah yang enak dpandang. Selain
itu keduanya juga punya tubuh mungil,
dengan dada yang tidak begitu besar namun
montok dan menantang yang mereka coba
sembunyikan dibalik seragam SMU lengan
panjang yang agak longgar dengan jilbab
tipis yang tidak terlalu panjang namun cukup
menutup buah dada mereka, lengkap dengan
rok panjang abu2nya. Uhhh sungguh gadis2
berjilbab yang mungil dan sangat
menggemaskan.en tah kenapa aku tak bisa
melepaskan pandanganku dari wajah dan
payudara kedua gadis berjilbab tersebut
tanpa kusangka salah satu gadis itu
melihatku., tampaknya dia tau kalau daritadi
aku sedang menikmati tubuhnya, lalu dia
tersenyum padaku. Ah kesempatan pikirku,
lalu kudekati saja meja mereka. “Selamat
siang nih adik-adik, lagi pada ngapain nih ??”
tanyaku. “Siang juga om..” jawab mereka
bersamaan sambil tersenyum. “Lagi iseng-
iseng aja om, abis dari sekolah” jawab yang
satu. “Om boleh duduk disini ga ?” tanyaku
dengan sopan. “boleh donk om, silakan”
jawab yang satu lagi. “Om boleh kenalan
kan ??” tanyaku. “Hihi…iya boleh donk om…”
jawabnya “Aku gina, yang ini saudaraku gita”
jawabnya sambil ternsenyum. Setelah
kuperhatikan kedua gadis berjilbab ini
mengenakan aksesoris yang lumayan mahal
dari bros untuk peniti jilbab mereka, sampai
cincin, gelang, jam tangan bahkan handpone
seri terbaru. Wah keliatannya mereka betul2
anak2 dari kalangan atas. “Kalian saudara
kembar kan ?? berapa nih usianya ??”
tanyaku penasaran. “Iya om…kita sekarang
16 tahun sebentar lagi 17 tahun” “Oooh…
udah gede-gede ya” kataku sambil melirik
payudara gina, uh penisku perlahan lahan
mengeras, membayangkan bisa meremas2
empat buah payudara dibalik jilbab gadis
gadis ini. “ya iyalah om, kan udah sma” jawab
gita yang tak sadar apa sebenarnya yang aku
maksud. “kalian nggak pulang, udah sore
begini masak gadis2 cantik seperti kalian
masi blum pulang” “om bisa aja ah, masi mau
minum2 dulu om bentar lagi juga pulang”
jawab gina sambil ngobrol kuperhatikan
kedua gadis ini, walaupun kembar namun
aku mulai bisa membedakan antara gina
dengan gita. Gina yang berusia lebih tua
beberapa menit dari gita ini memiliki buah
dada yang sedikit lebih besar dari
adiknya.selebih nya tak ada perbedaan. “ ah
seandainya bisa kutelanjangi kedua gadis
berjilbab ini, apa mungkin rasa jepitan vagina
2 orang saudara kembar berbeda yah”
kataku dalam hati yang sudah penuh nafsu.
“Kalian udah punya pacar belum ??” tanyaku.
“gina udah tuh om, nama pacarnya andi,
hihi…” “Iiih….apaan sih git, dia tuh cuma
temen deket aja juga…” katanya malu kulihat
ada yang aneh dengan kedua remaja
berjilbab ini. Mengapa sepertinya sangat
mudah akrab dengan orang yang belum
dikenal seperti aku. Aku mulai berpikir
sepertinya dua gadis ini bisa kupakai malam
ini. Akupun mulai mengeluarkan jurus
mautku. “Kalian udah pernah pacaran kan ?”
“Iya udah Om…tapi ya gitu deh namanya juga
anak sma.” jawab gita “Umm tapi maaf nih
yah, kalian udah pernah begitu belum ??”
tanyaku sambil tersenyum nakal. Gina sedikit
kaget “begitu gimana om??” “umm begini..
kayak ciuman pelukan, dan main2 itu sama
pacar kalian belum” Sejenak mereka kaget
dengan pertanyaanku lalu gita balas
menjawab “Iiiih…om apaan sih…kok
nanyanya begituan” “Ya kan om mau tau ??”
Mereka terdiam sejenak kemudian saling
berbisik. “Emang bener om mau tau ???”
tanya gina menggoda. “ya iya dong dik gina
yang cantik” kataku sambil mengedipkan
mata sepertinya mereka sadar maksud gerak
gerikku, lalu dengan tersenyum nakal gita
menjawab. “om, kalau mau kita bisa jalan2
sama om tapi kaloo…” gita berhenti berbicara
lalu mengambil handponnya dan mengetik
lalu memberikan handponnya padaku. Astaga
pikirku, inilah saatnya. Saat yang dari tadi
kunantikan. Gita ternyata meminta sejumlah
uang dan persyaratan. Kesempatan ini tak
boleh kulewatkan. Akupun tersenyum lebar
dan jantungku semakin berdegup kencang.
Tiba2 aku tersadar suatu hal “eh maaf yah
gina, gita, kalo kalian mau nemenin om kok
kenapa kalian memakai jilbab” “oh ini, ini kan
ketentuan wajib disekolah harus pakai jilbab
om” jawab gina oh aku baru menyadari
segala sesuatunya, kenapa menjelang malam
hari kerja kedua gadis berjibab ini masi
dipusat perbelanjaaan, kenapa mereka
memakai barang2 mahal, kenapa mereka
mudah sekali untuk diajak ngobrol sampai ke
hal2 yang nakal. “ok kalo gitu yuk kita pergi,
om ke atm dulu ngambil uang saku untuk
gadis2nya om” kataku sambil mengedipkan
mata yang dijawab dengan sedikit tawa dan
tatapan nakal. Sekitar jam 6 sore, aku
bersama kedua gadis berjilbab ini keluar dari
mall dan menuju sebuah atm dibasement mall
tersebut. Ternyata basement tersebut agak
sepi, hanya berisi mobil2 dan beberapa supir,
tukang parkir dan satpam yang sempat
memandangku iri, karena aku yang asyik
bercanda dengan kedua gadis berjiblab ini.
Atm tersebut ternyata cukup tertutup, dengan
ruangan yang cukup besar. Akupun mulai
mengakses mesin tersebut sambil
berbincang2 dengan kedua gadis berjilbab
ini. Sambil memencet tombol2 aku lirik
keadaan diluar, tampaknya posisiku cukup
tertutup dan tak ada orang yang melihat, ah
aku yang sudah tak tahan dari tadi mulai
melancarkan aksiku. Kedua gadis berjilbab ini
berdiri dikanan kiriku, sambil menunggu
mesin atm bekerja, aku tarik kedua tanganku
kebelakang lalu meremas2 kedua buah pantat
gina dan gita yang kenyal itu. “ iihh om nakal,
masi dibasement juga” jawab gita dan
sebuah cubitan kecil dipinggangku oleh gina.
“Iya deh iya deh om nggak nakal” jawabku
sambil menarik tanganku dari pantat kedua
gadis ini, lalu kurangkul pinggang kedua
gadis berjilbab ini dan menarik mereka
kearah tubuhku, uhhhh payudara payudara
dibalik jilbab kedua gadis berjilbab ini
sungguh sama kenyal dan nikmatnya. “ihhh si
om ini nakal banget sih” kata mereka dengan
senyum manja. Lalu tanganku mulai meraba
naik kepunggungnya lalu bergeser masuk
keketiak mereka menyelusup kebelakang
jilbab mengikuti alur bh mereka dan
menggenggam payudara payudara gadis
gadis ini yang tidak bersentuhan dengan
dadaku.” iiiiihh si ooomm daritadi bandel
banget sihhh” kata gina sambil kedua gadis
ini mencoba melepaskan diri dari genggaman
tanganku pada buah dada mereka. “duh gina
gita, jangan begitu dong, ini uangnya” kataku
ketika tiba2 mesin atm tersebut
mengeluarkan uang beberapa juta rupiah”
akupun mengambil uang tersebut lalu
memperlihatkan uang tersebut kepada
mereka, tampaknya kali ini mereka luluh dan
mata mereka tampak berbinar2 melihat uang
yang cukup banyak tersebut dan mulai
tersenyum genit. Akupun dengan nakalnya
menyampirkan jilbab gina dan gita
kepundaknya lalu membuka 3 buah kancing
paling, dan kulihat yang daritadi membuat
penisku sangat keras, empat buah payudara
gadis smu yang sangat menggemaskan
terbungkus bra yang sangat sexy dengan
jilbab yang menutupi kepala mereka, akupun
menyelipkan beberapa lembar ratusan ribu
rupiah kedalam bra mereka sambil
merasakan kenyalnya payudara mereka lalu
aku lanjutkan dengan meremas2 payudara
montok kedua gadis ini. “uhhhh, dada gina
lebih besar sedikit tapi sama nikmatnya dan
sama cantiknya dengan gita, om udah bener
bener nggak kuat nih, ini uangnya dp dulu
yah nanti kalo udah selese nemenin om
semua uang ini boleh kalian miliki” kataku
dengan penuh nafsu. Gita dan ginapun hanya
tersenyum genit sambil keenakan menikmati
remasan demi remasan dan plintiran pada
payudara dan putting mereka. Tanpa disadari
ada orang mengetuk pintu atm. Kami
bertigapun kaget bukan kepalang, aku baru
menyadari ada orang antri menunggu dari
tadi. Akupun segera menarik kedua tanganku
dari payudara mereka, gita dan ginapun
kaget luar biasa dan langsung
mengancingkan kembali baju mereka dan
menjulurkan jilbab mereka untuk menutupi
buah dada montoknya. “ih om si, untung
nggak dibuka pintunya kan malu om” kata
gita “iya deh maaf, tapi om udah nggak kuat
nih, kita cari tempat yuk nanti disambung lagi
deh ditempat om” kataku “ih si om, kita
cantik sih jadi om nggak kuat deh” kata gina
dan disambut tawa mereka cekikian. “yaudah,
yuk, eh ayo gandeng tangan om dong”
bisikku manja kekeduanya kamipun keluar
dari kotak atm yang sudah ditunggu 3 orang
yang mengantri dari tadi.mereka tampak
kesal namun agak kaget ketika melihat
seorang lelaki digandeng dua orang gadis
smu kembar yang masih segar dan berjilbab.
Ah biarin ajah, emang gua pikirin, akupun
menarik kedua daun muda yang sungguh
menggemaskan ini kesudut lapangan parkir
tempat mobilku berada yang jauh dari tempat
tunggu supir dan satpam. Sambil berjalan
kedua lengan atasku merasakan lembutnya
bagian luar buah dada gina dan gita yang
terus bersenggolan dengan tanganku yang
mereka rangkul. Aduh sungguh nikmat
rasanya, batang penisku semakin tak kuat
ingin segera menikmati kedua gadis kembar
ini. Gedung parkir di mall ini hanya setengah
mobil kebawah yang tertutupi tembok,
selebihnya hanya ditutupi oleh kawat2 besi
sehingga walaupun gelap namun samar2
bisa terlihat dari luar gedung parkir. Ide
gilapun muncul dikepalaku aku akan
menikmati kedua gadis berjilbab ini ditempat
terbuka sebelum nanti kutelanjangi,
kumandikan dan kusabuni setiap inci tubuh
mereka dirumahku nanti. Setelah sampai
disudut tempat mobilku diparkir akupun
mendorong perlahan kedua gadis berjilbab
ini hingga bersandar ditembok dengan kedua
tanganku menekan sebuah payudara gina
dan gita. “gina, gita, kita main disini dulu yuk,
kan gelap nggak ada orang, om udah nggak
tahan nih, nanti uang jajannya om tambah
deh, tapi nanti malem main kerumah om dulu
kita main2 lagi, besok pagi baru om anter
kesekolah, gimana?” gita dan gina hanya
berpandangan lalu salah satunya
mengangguk, “boleh om tapi ati2 yah kalo
ada orang, kan malu om diliatin orang”
akupun tersenyum dan tanpa basa basi
langsung kusampirkan jilbab gina dan gita,
langsung kubuka kancing2 bajunya dan
kubuka seragam sekolah mereka, dan
langsung kulepas bra mereka, kulemparkan
bra mereka kejok belakang mobilku lalu
kupakaikan kembali baju seragam mereka
tanpa kukancingi lagi, sungguh indah tubuh
saudara kembar ini. Dengan jilbab putih yang
masih mereka kenakan dan payudara yang
putih dan empat buah putting berwarna
coklat yang kecil sungguh indah sekali,
akupun tak mampu menahan nafsuku, segera
kumainkan empat buah payudara gadis
kembar ini bergantian, dari remasan, plintiran
pada puting2 payudara mereka hingga
hisapan hisapan dan gigitan2 kecil membuat
mereka menggelinjang mendesah menikmati
permainanku. Lalu kuhentikan permainanku,
kuperintahkan kedua gadis ini untuk
mengangkat kedua roknya perlahan. Pelan2
kulihat kaki mungil mereka yang dibungkus
sepatu dan kaus kaki menutup betis mereka,
lutut, dan aww, paha paha yang putih dan
mulus lalu kemaluan yang masih tertutup
celana dalam putih yang tipis. Aku sungguh
tak kuat, langsung kutarik turun celana dalam
mereka dan kupandangi vagina gina dan gita
yang kecil karena umur mereka yang masih
16 tahun. Kuambil celana dalam mereka dan
kulemparkan ke jok belakang mobil. Lalu
kututup pintu mobilku. “ lho om kok kita
nggak dimobil om ajah, kan takut ada yang
ngeliat om” kata gita khawatir dengan
keadaanya yang berjilbab namun baju
seragam yang terbuka yang memperlihatkan
dua buah payudaranya yang menggantung
sambil mengangkat rok sampai pinggang
yang memperlihatkan vaginanya. “Nggak
papa gina, nanti kamu tau, jauh lebih nikmat
rasanya kalo ditempat begini lho” kataku
sambil menarik kedua gadis itu dan kusuruh
duduk dikap depan mobilku yang posisinya
didinding lapangan parkir, yang hanya
tertutup jeruji2 besi dan tampak dari luar
samar2. “iii om malu” jawab gita sambil
duduk dan menutup rok dan bajunya sambil
melipat tangan didadanya. Tampak
didepanku dua orang gadis kembar berjilbab
yang siap kunikmati beberapa saat lagi,
disebuah gedung parkir, dan gilanya lagi
walaupun agak gelap tapi pasti secara
samar2 terlihat dari jalan raya diluar gedung.
Tanpa memperdulikan ucapan gita akupun
menarik kepala kedua gadis berjilbab ini dan
mencium bibir merkea bersamaan, ah nikmat
rasanya saat mencium mereka bersamaan.
Tampaknya mereka menyukainya, lalu tanpa
basa basi kuangkat rok sekolah gina dan
kujilat2 vaginanya, juga tangan kananku
masuk kedalam rok diantara kaki gita dan
mengelitik vagina dan klitorisnya sambil aku
memuaskan kakaknya. Kedua gadis berjilbab
ini hanya bisa menggelinjang dan mendesah
pelan, perlahan nafsu mulai merasuki
keduanya yang tampaknya sudah tak malu
lagi dan mulai meremas remas payudara
mereka sendiri. Kurasakan cairan mulai
membasahi vagina kedua saudara kembar ini.
Akupun semakin tak tahan, langsung kubuka
celanaku dan mengeluarkan penisku dan
kumasukkan kedalam vagina gina sambil
terus mengaduk2 vagina gita dengan 3 buah
jariku. Ahh penisku serasa dipijit2 didalam
vaginanya. Walaupun sempit tapi ketika mulai
kusodok pelan2 serasa tak ada yang
menghalangi, ternyata gina sudah tidak
perawan lagi, begitujuga dengan gita yang
sedari tadi pasrah penuh kenikmatan dengan
tiga buah jariku divaginanya. Akupun dengan
cepat memajumundurkan penisku didalam
vagina gina bergantian dengan gita. Wajah
mereka yang terbungkus jilbab sungguh
tampak menggemaskan membuatku semakin
bernafsu meremas2 payudara2 mereka. Aku
memerintahkan kedua saudara ini untuk
menunduk dan bertumpu pada terali2 besi
gedung parkir. Kuangkat rok panjang mereka
dan kulipat dan kuselipkan dipinggang
mereka, sehingga dengan bebasnya aku bisa
melihat pantat, vagina dan bagian kaki gadis
gadis ini.Mungkin karnea kedua gadis kembar
ini belum orgasme mereka tampak mau
melakukan apa saja asalkan terus kuaduk2
vagina mereka. Mereka tak malu walaupun
samar2 terlihat dari jalan raya didepan
gedung parkir ini. Akupun semakin bernafsu
dengan menyodokkan penisku kedalam
vagina gita dan gina bergantian dari
belakang sambil kutarik jilbab mereka yang
membuat mereka mendongak keatas sambil
menikmati hentakan demi hentakan penisku
dilubang vagina mereka secara bergantian.
Tak lama kemudian gina merintih2 “om
oomm remes payudaraku yang keras, terus
masukin penisnya cepetan sedikit aku udah
nggak tahan mau keluar” akupun yang
memang penuh nafsu segera menuruti
permintaan gina, kucengkram kedua
payudaranya dari belakang, dan kupercepat
hentakan penisku jauh lebih dalam kelubang
vaginanya.yang membuat gina semakin
menjerit2 kecil menikmatinya. Tiba2 dari jauh
kulihat seseorang haltebus yang mengarah
kegedung parkir diseberang jalan tampaknya
melihat adegan yang kulakukan, dan gina
walaupuan daritadi merem melek menikmati
permainanku menyadari ada seseorang yang
ikut menikmati tubuhnya dari jauh. “om ada
orang tuh dihalte ngeliatin kita, tapi aku udah
nggak kuat om dikit lagi mau keluaarr. Ah
biarin ajaaaahhh…” jawabnya yang tampak
semakin bernafsu karena dilihat orang
tersebut. Akupun semakin bernafsu
mempertontonkan adegan mesra ini
keorang tersebut yang semakin membuatku
terpacu.tiba2 “ahhhh ahhhh ahhh” gina
merintih dan kurasakan vaginanya
mengeluarkan cairan yang sangat banyak dan
akhirnya gina terdiam lemas walaupun aku
tetap memacu penisku kevaginanya. Akupun
menghentikan aksiku. “duh om udah nggak
kuat, om lanjutin sama gita aja yah..” katanya
dengan tersenyum penuh kepuasan. “Iyah
nggak papa sayang,tapi kamu disini aja ya
temenin om main dengan adikmu ini” kataku
sambil menjulurkan rok gina sehingga
menutupi bagian bawah tubuhnya lalu
kubalikkan tubuhnya kucium mesra, dan
kupandangi adiknya. “ihh omm kan udah
sama kak gina tadi, aku dicuekin, daritadi
udah nggak tahan om” katanya dengan
cemberut nakal. Ternyata walaupun payudara
gita sedikit lebih kecil dari kakaknya, namun
hasrat sexnya jauh melebihi kakaknya. “gita
juga mau om, ayo cepet tu orang dihalte
depan lagi ngeliatin, gita udah nggak tahann
ayo omm cepettt” kata gita memelas. Wah
ternyata adiknya jauh lebih agresif dan
maniak dari kakaknya. Akupun langsung
menancapkan penisku kevagina gita dari
belakang yang sudah memasang posisi
menunduk dengan menumpukan tangannya
pada jeruji besi didinding gedung parkir
ini.sambil kugenjot vaginanya, kuremas2
payudara kiri gita dari belakang dengan
tangan kiriku sementara tangan kananku
kugunakan untuk memeluk gina sambil
mencium bibirnya dan meraba2
payudaranya.tak disangka gita ternyata
begitu exebisionis, dalam genjotanku dia
melambaikan tangan dan tersenyum genit
kepada lelaki yang menatap aksi kita dari
tadi.akupun tak peduli terus saja
kupermainkan vaginanya. Tapi lama kelamaan
aku bosan dengan posisi ini, kubalikkan
tubuh gita, dan kugendong lalu kududukkan
ditepi kap depan mobil jeepku dan
kusandarkan gina berdiri disampingnya,
akupun melanjutkan aksiku menancapkan
penisku kevagina gita sambil mencium dan
menjilat jilat putting payudaranya bergantian
dengan mencium bibir gina kakaknya, sambil
tangan kiriku meremas2 payudara gina.ohhh
sungguh berlipat2 rasanya menikmati tubuh
dua orang gadis kembar yang masih
mengenakan jilbab putih namun 4 buah
payudara mereka terbuka bebas dan sedang
kujamah, sedangkan vagina gita sedang
kunikmati dengan penisku dan vagina gina
sesekali kuremas2 dari balik rok yang
kuangkat keatas. Tak lama kemudian, gitapun
mencapai titik puncaknya,dia menggelinjang
dan mendongak keatas sambil memeluk
kepalaku diantara dua buah payudaranya
dengan erat dan tiba2 tiga kali kurasakan
semprotan cairan didalam vagina gita
bersamaan dengan semprotan spermaku
didalamnya.. “aahahhchhhhh ommmm aku
ahhhhh” jeritnya… ginapun hanya tersenyum
melihat ulah adiknya yang sedang dalam titik
puncaknya. Setelah beberapa saat kurapihkan
pakaian kedua gadis kembar ini, kurapihkan
rok mereka, lalu kukancingkan kembali baju
mereka, kujulurkan lagi jilbab mereka
menutupi payudara dan vagina yang kini tak
mengenakan bh dan celana dalam. “Yuk kita
belanja, kita nonton juga yuk, nanti kita lanjut
lagi dirumah om yah” kataku genit. Gina dan
gita hanya tersipu malu. Lalu kedua gadis
kembar ini kurangkul dan kuajak kedalam
mall sambil dengan nakalnya kuraba
payudara mereka yang kali ini dengan mudah
kuplintir dari luar pakaian mereka putting
yang menonjol dibalik bajunya, namun
sengaja ditutupi jilbab mereka agar tak
ketahuan, namun buah dada buah dada yang
tak disanggah itu tampak lebih menggoda
bergoyang goyang dibalik pakaian mereka
walaupun sudah ditutupi jilbab, gesekan
demi gesekan dan remasan tanganku
dipayudara mereka sungguh nikmat,
walaupun batang kemaluanku sudah lemas,
tapi aku masih ingin menikmati tubuh gadis
kembar berjilbab ini. Kamipun masuk kedalam
mall dan mulai jaga image, gina dan gita jalan
disampingku dengan biasa2 saja agar tak
terlalu menarik perhatian.. kamipun menuju
bioskop dilantai atas dan membeli tiket film,
tapi sebelum masuk ke bioskop, gita
mengajak kakaknya ketoilet untuk
membersihkan sisa2 cairan vagina dan
spermaku yang masih membasahi vaginanya.
thumbnail
Title: cerita sex teman ku yang berjilbab IMUT
Rating: 100% Based On 99999 Ratings. 5 User Reviews.
Author

Related Posts Cerita seks :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
This Site By Sayyid